Dampak Lingkungan PT Tusam Hutani Lestari: Bagaimana Praktik Pengelolaan Hutan Diduga Menyebabkan Banjir Besar di Aceh dan Solusi Berkelanjutan
--
Untuk mencegah banjir berulang, diperlukan pendekatan terpadu berbasis ekosistem. Pertama, moratorium konversi hutan primer di seluruh konsesi HTI di Aceh harus diberlakukan hingga kajian daya dukung lingkungan selesai.
Kedua, restorasi lahan kritis melalui agroforestry yang melibatkan masyarakat adat, seperti penanaman kopi robusta dan durian di bawah tegakan hutan sekunder, telah terbukti meningkatkan infiltrasi tanah hingga 60% di pilot project KPHP Model Aceh Tengah.
Ketiga, penerapan sistem peringatan dini banjir berbasis IoT di 12 anak sungai utama dapat mengurangi risiko korban jiwa hingga 70%, sebagaimana diimplementasikan di Jawa Barat.
Kasus PT Tusam Hutani Lestari menjadi cermin kegagalan tata kelola hutan nasional yang masih mengutamakan pendekatan ekonomi ekstraktif. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa 65% bencana hidrometeorologi di Aceh antara 2020–2025 terjadi di wilayah konsesi kehutanan. Tanpa perubahan paradigma menuju pengelolaan hutan berkelanjutan yang berkeadilan, banjir bukan lagi bencana alam, melainkan bencana buatan manusia yang dapat diprediksi dan dicegah.