Monday 8th of December 2025

Profil Lengkap PT Tusam Hutani Lestari: Perusahaan Pengelola Hutan Tanaman Industri Berkelanjutan di Indonesia yang Beroperasi Sejak 1990-an

Profil Lengkap PT Tusam Hutani Lestari: Perusahaan Pengelola Hutan Tanaman Industri Berkelanjutan di Indonesia yang Beroperasi Sejak 1990-an

--

Dari sisi operasional, THL menerapkan sistem silvikultur intensif dengan rotasi tanam 5-7 tahun. Bibit unggul dikembangkan di pembibitan berkapasitas 20 juta batang per tahun, menggunakan klon hibrida yang tahan terhadap hama dan penyakit. Produktivitas rata-rata mencapai 25-30 m³/ha/tahun, jauh di atas rata-rata nasional HTI yang berkisar 18-22 m³/ha/tahun. Hasil panen dialirkan ke pabrik pulp mitra di Riau dan Sumatera Utara, dengan volume ekspor kayu olahan mencapai ratusan ribu ton annually.

Aspek lingkungan menjadi prioritas utama THL. Perusahaan menerapkan Reduced Impact Logging (RIL) untuk meminimalkan kerusakan tanah dan vegetasi.

Baca juga: Aplikasi Yup Apakah Aman? Beri Diskon Menggiurkan Hingga 99% Cek Faktanya Disini!

Baca juga: Rekomendasi Laundry Terdekat dalam Jarak 400 Meter dari Lokasi Anda: Panduan Lengkap Memilih Jasa Cuci Baju yang Tepat

Sistem monitoring karbon berbasis satelit digunakan untuk menghitung stok karbon dan emisi GRK, sesuai dengan komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. Pada 2023, THL berhasil menyerap lebih dari 2 juta ton CO₂ ekuivalen melalui program penanaman kembali dan konservasi lahan gambut. Selain itu, THL mengelola instalasi pengolahan limbah cair (IPLC) dengan teknologi membran bioreaktor untuk memastikan effluent memenuhi baku mutu air limbah kelas I.

Dari perspektif sosial, THL menjalankan program kemitraan dengan masyarakat lokal melalui skema Community Development (CD).

Lebih dari 5.000 kepala keluarga di sekitar konsesi terlibat dalam program plasma kayu, tanaman pangan, dan peternakan terpadu. THL juga membangun infrastruktur dasar seperti jalan desa, sekolah, dan puskesmas dengan anggaran tahunan mencapai Rp15 miliar. Program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga mengurangi potensi konflik tenurial yang kerap terjadi di sektor HTI.

Secara ekonomi, THL memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Pada 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,8 triliun dengan laba bersih Rp320 miliar. Pajak dan retribusi yang disetor ke pemerintah daerah mencapai Rp180 miliar, sementara penyerapan tenaga kerja langsung dan tidak langsung melampaui 8.000 orang.

Mayoritas karyawan merupakan putra daerah dengan tingkat pendidikan minimal SMA sederajat, didukung program pelatihan berbasis kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) kehutanan.

Source:

Update Terbaru

RELATED POST