PT. Toba Pulp Lestari Milik Siapa? Sejarah Singkat Pabrik Produksi Bubuk Kertas yang Sedang Banyak Dibicarakan
--
Sama seperti beberapa kerajaan bisnis Sukanto lainnya (misalnya Asian Agri dan APRIL), kehadiran PT TPL/INRU sejak awalnya terbilang kontroversial. Perusahaan ini diklaim telah banyak merugikan masyarakat lokal yang kehidupannya tergusur dengan pabrik PT TPL.
Sejarah PT. Toba Pulp Lestari
Semula, Toba Pulp Lestari bernama PT Inti Indorayon Utama Tbk (INRU). Perusahaan ini didirikan pada 26 April 1983 di Sumatera Utara oleh pengusaha nasional Sukanto Tanoto. Bidang usahanya memproduksi bubur kertas dan serat rayon dari kayu.
Kisah panjang antara Indorayon Tanoto dengan masyarakat lokal berakhir dengan status ditutup pada masa pemerintahan Presiden Habibie dan Gusdur. Pemangku kepentingan berhenti melakukan pembayaran operasional bulanan sebesar US$1 juta sejak 1 September 2000.
Baca juga: Sosok Rizky Bantayan, Diduga Pacar Aira Yudhoyono Anak AHY: Background Mentereng Jadi Sorotan
Melalui Rapat Umum Pemegang Sahan (RUPS) pada 15 November 2000, perusahaan berubah nama menjadi PT Toba Pulp Lestari. Perusahaan telah mencoba mengubah nama menjadi PT Toba Pulp Lestari untuk memastikan masyarakat setempat tidak lagi memproduksi rayon, tetapi masih gagal untuk melanjutkan operasinya karena perlawanan masyarakat lokal.
Perusahaan memberhentikan 7.000 tenaga kerjanya dalam beberapa minggu dan menyetujui utang US$400 juta ditukarkan menjadi saham, ditambah upaya restrukturisasi lainnya. Pada tahun 2002, saham INRU resmi dihapus dari BEJ sehingga hanya bisa dicatatkan di BES, dengan alasan tidak mampu beroperasi kembali.